Media Online Milik Gereja Kemah Injil KINGMI Papua

Selasa, 22 Maret 2011

RAKYAT PAPUA KEMBALI TURUN JALAN TUNTUT JAWAB 11 REKOMENDASI HASIL MUBES


Hari ini massa rakyat Papua kembali turun melakukan aksi demontrasi di kantor DPRP dan Gubernur Provinsi Papua. Ratusan massa yang tergabung dalam Koalisi Bersama Rakyat Papua Bersatu Untuk  Keadilan ini mulai melakukan aksi dari expo Waena dan Uncen.  Sekitar Jam 11:00 massa menyatu di Abepura lalu bersama-sama menuju ke sasaran demo dengan menggunakan 15 buah truk. 
Dalam perjalanan menuju DPRP massa terus meneriak yel-yel “Papua Merdeka, Otsus Gagal, hentikan pelantikan MRP”. Sesekali mereka juga mengajak rakyat Papua yang dipinggiran jalan untuk turut berpartisipasi dalam aksi bersama ini.
Massa yang tiba di kantor DPRP sekitar jam 12:30 itu disambut oleh beberapa anggota dewan. Kemudian bersama massa rakyat mereka menuju ke kantor Gubernur Jayapura.  Lalu lintas di kota Jayapura macet total beberapa saat akibat massa yang melalukan long march menuju dok II Jayapura. 
Setelah tiba halaman kantor Gubernur massa lalu Waita (menari-nari sambil berteriak) lalu membentangkan sejumlah spanduk yang mereka bawah. Sambil menunggu pejabat dok II Jayapura turun menemui mereka, massa melakukan orasi-orasi. Benyamin Gurik (Kabidhumas BEM Uncen) dalam orasinya mengajak semua pemuda dan mahasiswa supaya tetap semangat memperjuangkan aspirasi rakyat. Ia juga mengecam demo yang dilakukan LMA buatan pemerintah tanggal 18 Maret 2011 lalu yang mendesak pemerintah segera melantik anggota MRP Jilid II.  Lanjutnya, demo itu dilakukan untuk mengalihkan isu rakyat Papua menolak Otsus dan MRP yang selama ini disuarakan oleh berbagai elemen gerakan pro demokrasi di Papua. Mengakhiri orasinya, Ben menyampaikan bahwa kebijakan apa pun oleh pemerintah NKRI tidak akan bisa memajukan orang Papua, sehingga kami akan tetap menolak. Orasi-orasi lainnya yang disampaikan oleh perwakilan rakyat dari berbagai elemen meminta agar pihak legislatif dan ekskutif untuk segera pulangkan otsus yang sudah dinyatakan gagal oleh rakyat, tapi juga yang kegagalannya diakui oleh berbagai komponen organisasi di Indonesia tapi juga oleh menteri dalam negeri dan para diplomat asing beberapa waktu lalu kepada para pimpinan gereja di Papua saat memperjuangkan aspirasi rakyat di Jakarta. Mereka juga menolak UP4B yang sedang dirancang di Jakarta untuk diterapkan di Papua pasca Otsus dinyatakan gagal oleh rakyat Papua.
Sekitar jam 03:45 wakil gubernur Propinsi Papua Alex Hesegem turun menemui massa. Sebelum aspirasi disampaikan kepada wakil gubernur, anggota DPRP diberi kesempatan untuk menyampaikan alasan mengapa mereka bersama-sama rakyat mengantar aspirasi itu. Yulius Miagoni, Sekertaris Komis A DPRP ini mengatakan bahwa DPRP sudah bosan terus didemo oleh rakyat, kami sudah beberapa kali memperjuangkan aspirasi rakyat ke Jakarta namun Jakarta tidak menanggapi  serius, kami justru distigma anggota DPRP separatis. Itulah sebabnya kami membawa aspirasi ini bersama rakyat supaya pihak eksekutif melanjutkan keinginan rakyat ini kepada pemerintah pusat. Ia juga mengatakan bahwa Undang-Undang Otsus saat ini berada pada posisi yang lemah.
Setelah itu Selvius Bobii membacakan pernyataan sikap rakyat di depan wakil Gubernur Propinsi Papua. Isi pernyataan sikap itu meminta pemerintah propinsi Papua segera mengembalikan Undang-Undang Otsus kepada pemerintah Indonesia karena telah gagal dilaksanakan di Papua, menolak Unit Percepatan Pembangunan Propinsi Papua dan Papua Barat (UP4B) karena dinilai bahwa unit itu mau dihadirkan untuk mempercepat pembunuhan dan pemusnahan penduduk asli papua barat, meminta pemerintah pusat agar segera menjawab 11 rekomendasi hasil Mubes MRP bersama rakyat Papua pertengahan tahun lalu, dan segera gelar dialog yang dimediasi pihak ketiga yang netral.  
Forkorus Yeboisembut, Ketua DAP saat diberi kesempatan untuk menyampaikan pikirannya, ia menyampaikan bahwa tugas dari lembaga yang dipimpinnya yakni menjaga tanah dan manusia Papua dari kerusakan dan pemusnahan. Oleh karena itu, ia atas nama rakyat dan tanah Papua meminta supaya gubernur dan wakil gubernur melanjutkan aspirasi rakyat itu kepada pemerintah Pusat. Ia juga berpesan supaya jangan takut, sebab Tuhan Allah Bangsa Papua akan menyertai.
Akhirnya, pernyataan sikap itu diserahkan oleh mama Yosepin Gewap kepada Wakil Gubernur Papua sambil mengatakan: “ Dengan nama Bapa, Firman dan Roh Kudus saya menyerahkan aspirasi ini, tolong disampaikan kepada pemerintah Pusat, di Jakarta”.  Wakil Gubernur menerima aspirasi itu dengan mengucapkan: “ atas nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, saya menerima aspirasi ini”. Setelah itu beliau mengatakan bahwa perjuangan yang dilakukan rakyat itu benar dan tidak salah. Ia berjanji, aspirasi itu akan dibahas di tingkat pimpinan pemerintah propinsi termasuk TNI/Polri lebih dulu, lalu akan disampaikan ke Jakarta.  Ia meminta kepada rakyat supaya tidak meragukan pihaknya. Mengakhiri tanggapannya, ia mengatakan bahwa “ kami pemerintah Propinsi Papua akan mengantar aspirasi ini ke Pemerintah Pusat, kami tidak takut terhadap situasi apapun yang akan terjadi nantinya”.
Setelah memberikan deadline waktu hingga 4 April, massa lalu berdoa dan membubarkan diri.    

Naftali Edoway


1 komentar:

  1. "For evil men will be cut of, but those who hope in the Lord will inherit the land"
    ( Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri)

    Komentar: Menurut saya, kata,"hope in the Lord" disini bisa di artikan juga, "trust in the Lord" Makanya I.S.Kijne pernah bilang, "Barang siapa yang kerja dengan jujur diatas tanah ini akan dihentarkan dari tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain." Kamu sudah mulai dengan tanda heran pertama yaitu Mubes dengan 11 butir rekomendasi, disusul dengan demo pengembalian Otsus, sekarang demo penolakan Otsus Jilid 2 dan tuntutan jawaban atas 11 rekomendasi. Tuntutan ini disetujui oleh Pemerintah Daerah/Wagub. Sekarang kita tuggu tanda heran lanjutan, .... (Tidak akan menjadi tanda heran lagi kalau kita menyingkir dari tuntutan yang semula/murni). Rex Rumakiek

    BalasHapus